Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Unjuk Rasa di Pusat Perbelanjaan Hong Kong Rusuh

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Pengunjuk rasa berhasil memasuki ruang keamanan gedung Parlemen Hong Kong saat melakukan aksi penolakan rancangan undang-undang (RUU) ekstradisi di Hong Kong, 1 Juli 2019. Demonstrasi terjadi pada peringatan 22 tahun penyerahan dari Inggris ke Tiongkok. REUTERS/Tyrone Siu
Pengunjuk rasa berhasil memasuki ruang keamanan gedung Parlemen Hong Kong saat melakukan aksi penolakan rancangan undang-undang (RUU) ekstradisi di Hong Kong, 1 Juli 2019. Demonstrasi terjadi pada peringatan 22 tahun penyerahan dari Inggris ke Tiongkok. REUTERS/Tyrone Siu
Iklan

TEMPO.COHong Kong – Polisi anti-huru hara dan pengunjuk rasa bentrok di kawasan pusat perbelanjaan distrik Sha Tin, Hong Kong, pada Ahad malam, 14 Juli 2019.

Baca juga: Cina Dukung Hong Kong Soal RUU Ekstradisi

 

Unjuk rasa ini merupakan lanjutan dari unjuk rasa menolak RUU Ekstradisi di Hong Kong, yang juga terjadi sehari sebelumnya dan berakhir bentrok.

Polisi menggunakan tongkat pemukul dan semprotan lada untuk menghalau sekelompok pengunjuk rasa di kawasan pusat komersil internasional ini. Pusat perbelanjaan ini berisi sejumlah toko barang mewah. Pengunjuk rasa menimpuki polisi dengan botol dan benda keras lainnya.

“Bentrokan ini terjadi pada sore setelah sekelompok pemrotes memblokade perempatan jalan dan membangun barikade,” begitu dilansir Channel News Asia pada Ahad, 14 Juli 2019.

Polisi dan pengunjuk rasa mengalami kebuntuan selama berjam-jam di perempatan jalan, yang terletak di dekat kawasan pelabuhan dan perbatasan dengan Cina daratan ini.

Baca juga: Konglomerat Hong Kong Pindahkan Uang karena RUU Ekstradisi

 

Kerusuhan pecah pada malam hari di dalam sebuah pusat perbelanjaan di dekat kawaan itu saat sejumlah pengunjuk rasa melarikan diri masuk ke dalam kompleks komersil ini ketika dikejar polisi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengunjuk rasa menimpuki polisi dari lantai atas. Polisi mengejar dan menangkapi pengunjuk rasa. Seorang polisi terlihat pingsan terkena pukulan. Ada bercak darah di lantai mal.

Relawan medis terlihat membantu pengunjuk rasa yang terluka. Pada pukul sepuluh malam sebagian besar pengunjuk rasa telah meninggalkan area.

Baca juga: Empat Organisasi Jurnalis Tolak RUU Ekstradisi Hong Kong

Hong Kong dilanda unjuk rasa selama sekitar sebulan terakhir. Warga menolak RUU Ekstradisi yang diajukan pemerintah ke parlemen. Aturan di dalam legislasi itu, seperti dilansir Reuters, memungkinkan pemerintah mengekstradisi warga ke Cina daratan untuk menjalani proses peradilan jika dianggap melanggar hukum di sana.

Warga merasa khawatir akan hak-hak hukumnya jika menjalani proses peradilan di Cina, yang dikenal dengan sistem hukum berbeda dengan Hong Kong.

Aktivis menilai sistem demokrasi di Hong Kong semakin tertekan dengan berbagai kebijakan pemerintah dan Beijing, yang dianggap ingin mengontrol publik.

Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, telah meminta maaf dua kali dan mengatakan proses amandemen itu telah berakhir karena besarnya penolakan publik.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

6 jam lalu

Taman Merlion, Singapura. REUTERS/Edgar Su/File Photo
Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.


Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

9 jam lalu

Booth BYD di PEVS 2024. (Foto: Gooto/Dimas Prassetyo)
Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.


Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

9 jam lalu

Jalan tol runtuh pada Rabu dini hari di Guangdong, Cina. Wang Ruiping/Xinhua
Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang


Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

10 jam lalu

Chen Qing Chen. Doc. BWF.
Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.


Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

18 jam lalu

Massa aksi Hari Buruh Internasional membakar baliho bergambar Presiden Joko Widodo dan sejumlah pejabat negara lainnya di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat pada Rabu, 1 Mei 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?


Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Sebuah kapal berbendera Filipina (tengah) dihadang oleh kapal Penjaga Pantai Cina (kanan)dalam insiden yang mengakibatkan tabrakan antara kedua kapal, di perairan sengketa Laut Cina Selatan dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video selebaran yang dirilis pada 22 Oktober 2023. Penjaga Pantai Cina/Handout melalui REUTERS
Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air


Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Bendera AS dan logo TikTok terlihat melalui pecahan kaca dalam ilustrasi yang diambil pada 20 Maret 2024. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.


Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

1 hari lalu

Massa aksi Hari Buruh Internasional membakar baliho bergambar Presiden Joko Widodo dan sejumlah pejabat negara lainnya di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat pada Rabu, 1 Mei 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus


EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

Pesawat Terbang otonom eVTOL EHang 216-S. livescience.com
EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.


Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Para pasangan pengantin berpose bersama dalam sesi foto prawedding di Nanjing, Provinsi Jiangsu, Cina timur, 19 Mei 2020. Di antara pasangan itu terdapat beberapa pekerja medis yang menunda pernikahan mereka. (Xinhua/Ji Chunpeng)
Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.